WELCOME TO MY BLOG

RAHASIA DIBALIK IP (INDEKS PRESTASI)

Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan dalam kitab beliau Al-Irsyad Ilaa Shohihil I’tiqod wa Radd Ala Ahlul Syirki wal Ilhad (Bimbingan Menuju Pemahaman yang Benar dan Bantahan Terhadap Pelaku Kesyirikan dan Penyimpangan), menjelaskan sesuatu yang cukup menarik. Dalam bab "Perkara-Perkara yang Sering Dikerjakan oleh Manusia dan Termasuk dalam Kesyirikan atau Perantaranya", beliau mengetengahkan sebuah perkara yang memang sering sekali kita lakukan dalam kehidupan kita:Menisbatkan Nikmat kepada Selain Allah.

Qarun, seorang yang tidak asing lagi bagi kita, memiliki harta berupa gudang-gudang yang teramat besar berisi harta, yang kuncinya saja dibawa oleh sejumlah laki-laki paling perkasa. Ketika kaumnya menasihatinya untuk bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia menjawab :
“Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku” (QS. Al-Qashash : 78)

Sementara itu Allah Ta'ala berfirman tentang sebagian manusia:

Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: “Ini adalah hakku, dan aku tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisiNya.” (QS. Fushshilat: 50)

Inilah sifat asli manusia. Banyak dari kita yang enggan mensyukuri, walau sekedar mengakui bahwa nikmat itu berasal dari Allah. Termasuk dalam masalah dua digit angka yang menempel pada transkrip. Sebagian orang begitu bangga dengan angka tersebut, dan lupa bahwa itu adalah karunia dan rahmat dari Allah semata. Jika ditanya oleh temannya, “Kok bisa IP-mu tinggi begini?” banyak yang kemudian menjawab sebagaimana perkataan Qarun, “Karena ilmu yang ada padaku” atau “Karena rajinnya aku belajar”, dan sebagainya. Naudzubillah min dzalik.

Padahal, sebuah IP disadari atau tidak, dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang begitu dominan. Sistem pendidikan di dunia perkuliahan yang seringkali mengutamakan hasil dan bukan proses, kerap menjadi pemicu tingginya IP. Setelah karena rahmat dan karunia dari Allah, sebenarnya angka IP dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini:

Ujian Tidak bisa dipungkiri, penghitungan nilai A, B, C, D, E adalah murni (dalam sebagian besar mata kuliah) dari hasil ujian, baik Ujian Tengah Semester maupun Ujian Akhir Semester. Kemudian, banyak dari mahasiswa yang ketika mengikuti mata kuliah, sama sekali tidak mengerti (Jawa : “dhong”;), hanya saja ia kemudian belajar di detik-detik menjelang ujian, dan qadarullah......, sukses (untuk sementara).

Kemiripan soal ujian setiap tahun Beberapa mata kuliah bahkan cenderung stagnan. Perubahan soal sangat sedikit. Keadaan ini sudah bukan rahasia lagi di kampus tercinta kita, ST*N. Akibatnya, banyak mahasiswa yang setelah mendapat “A”, mereka masih tetap tidak tahu banyak dari materi-materi perkuliahan, yang mereka ketahui hanyalah sebatas yang disebutkan dalam soal saja (itupun insya Allah akan cepat sekali "menguap" seiring berjalannya waktu).

Kesehatan Pernahkah mengikuti ujian di saat flu? Padahal hanya flu, penyakit yang ringan dibanding dengan kanker, liver, jantung, dan penyakit kronis lainnya. Namun, ketika kita terserang flu, dampaknya akan luar biasa saat mengerjakan soal-soal ujian. Maka, renungkanlah saudara/i ku, betapa seringnya Allah menganugerahimu kesehatan di kala ujian.

Dosen Dari pengalaman kuliah di kampus pencetak pendekar keuangan ini, dosen mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam penentuan nilai. Ada berbagai tipe dosen yang menghasilkan pola nilai yang berbeda-beda pula. Bersyukurlah pada Allah jika Anda mendapatkan dosen yang -kata kakak kelas- baik. Dan bersabarlah (serta tetap berusaha) jika Anda mendapatkan dosen yang -katanya- obyektif.

Kelompok belajar & Lingkungan Kos Jangan pernah melupakan jasa kawan-kawan Anda, yang dengan telaten mau mengorbankan waktunya dan mengajari Anda di kala Anda sama sekali tidak “dhong” suatu materi. Bayangkan saja jika Anda menjadi kaum minoritas di sebuah kosan dan tidak memiliki teman seorang pun yang mau dan mampu mengajari Anda materi kuliah. Akankah IP Anda seperti sekarang ini?

Intinya adalah, mari kita berhenti menyombongkan IP masing-masing. Sudah menjadi rahasia umum bahwa IP hanyalah persoalan yang dipengaruhi faktor-faktor di atas dan ini semua merupakan ketentuan yang sudah Allah tetapkan atas diri kita. Dan bukan dari ilmu yang kita miliki semata. Masihkah kita enggan bersyukur setelah mengetahui faktor-faktor tersebut? 


Sumber  : IMMI STAN